Electronic Resource
Uma Mbatangu: Arsitektur Tradisional Sumba di Kampung Adat Ratenggaro
Arsitektur rumah adat Sumba tidak hanya menarik dari segi arsitektur yang memiliki atap berbentuk menara tinggi yang menjulang, tetapi juga dari segi budaya. Rumah adat merupakan cerminan dari kosmologi (pandangan tentang sistem dunia), kepercayaan, dan penghormatan masyarakat Sumba terhadap nenek moyang mereka.
Keberadaan rumah adat Sumba sama pentingnya dengan kubur batu, yakni tradisi penguburan orang Sumba yang ditandai oleh keberadaan batu-batu besar yang berbentuk seperti meja dengan empat kaki. Tradisi kubur batu tersebut dipercaya
sebagai peninggalan kebudayaan zaman megalitikum, yakni kebudayaan manusia yang ditandai oleh peninggalan berupa
batu-batu besar untuk pemujaan atau makam, seperti menhir, dolmen, sarkofagus, dan punden berundak.
Arsitektur Sumba ataupun tradisi kubur batu bersumber dari aliran kepercayaan atau agama lokal, yaitu Marapu. Kepercayaan Marapu merupakan aliran kepercayaan yang mengultuskan leluhur atau nenek moyang. Aliran kepercayaan itu masih kuat dipraktikkan oleh orang Sumba meskipun sebagian besar dari mereka secara resmi telah menganut agama Kristen ataupun Katolik. Manifestasi kepercayaan Marapu itu di antaranya tampak dari upacara kubur batu dan arsitektur rumah adat Sumba.
Buku ini berupaya menyajikan salah satu aspek kebudayaan Sumba, yaitu arsitektur rumah adat Sumba di Kampung Adat Ratenggaro guna memberikan gambaran yang cukup memadai mengenai seperti apa bentuk rumah adat Sumba, kosmologi,
dan kepercayaan seperti apa yang melatarbelakanginya, serta apa maknanya bagi masyarakat dan kebudayaan Sumba.
| D0664S | 728.598 SOL u | Ruang Perpustakaan | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain